Animasi Tradisional

Animasi Tradisional
Animasi Tradisional adalah tenik animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini. Dinamakan tradisional karena tenik animasi inilah yang digunakan pada saat animasi pertama kali dikembangkan. Caranya dengan menjiplak gambar yang dibuat animator di kertas transparan yang disebut cels. Kemudian diwarnai dengan cat dan dengan warna shading yang berbeda. Setelah itu gambar karakter yang sudah di gambar di cel, di foto satu persatu dalam filem yang latar belakangnya sudah di cat.

Jenis Animasi Tradisional 
Dalam dunia animasi dikenal dua Jenis animasi yakni Animasi Tradisional (Cell Animasi) dan Animasi Stop Motion. Jenis jenis Animasi Tradisional meliputi:


Zoetrope 

Zoetrope adalah perangkat yang menciptakan citra gambar bergerak. Awal Zoetrope dasar diciptakan di China sekitar 180 Masehi oleh penemu Ting Huan produktif. Terbuat dari kertas tembus atau panel mika, Huan tergantung perangkat di atas lampu. Udara berubah naik baling-baling di bagian atas dari yang tergantung gambar dilukis di panel akan muncul untuk bergerak jika perangkat berputar pada kecepatan yang tepat. 


Lentera Ajaib 


Lentera ajaib adalah pendahulu dari proyektor modern. Ini terdiri dari lukisan minyak tembus dan lampu sederhana. Bila disatukan dalam sebuah ruangan gelap, gambar akan muncul lebih besar pada permukaan yang datar. Athanasius Kircher berbicara tentang hal ini berasal dari Cina pada abad ke-16. Beberapa slide untuk lentera berisi bagian-bagian yang bisa digerakkan secara mekanis untuk menyajikan gerakan terbatas di layar. 


Thaumatrope (1824) 


Thaumatrope Sebuah mainan sederhana yang digunakan di era Victoria. Thaumatrope adalah disk lingkaran kecil atau kartu dengan dua gambar yang berbeda di setiap sisi yang melekat pada seutas tali atau sepasang string berjalan melalui pusat. Ketika string adalah memutar-mutar cepat antara jari, dua gambar muncul untuk bergabung menjadi satu gambar. Thaumatrope ini menunjukkan fenomena Phi, kemampuan otak untuk terus merasakan gambar. 


Phenakistoscope (1831) 


Sebuah disk phenakistoscope oleh Eadweard Muybridge (1893). Phenakistoscope adalah perangkat animasi awal, pendahulu dari zoetrope tersebut. Ini diciptakan pada tahun 1831 bersamaan dengan Belgia dan Joseph Plateau Simon von Stampfer Austria. 
  

Buku Flip (1868) 


Buku Flip pertama dipatenkan pada 1868 oleh John Barnes Linnet. Buku sandal itu lagi pembangunan yang membawa kita lebih dekat dengan animasi modern. Seperti zoetrope, Kitab flip menciptakan ilusi gerak. Satu set gambar berurutan membalik pada kecepatan tinggi menciptakan efek ini. Para Mutoscope (1894) pada dasarnya adalah sebuah buku flip dalam sebuah kotak dengan pegangan engkol untuk membalik halaman.


Praxinoscope (1877) 


Para praxinoscope, ditemukan oleh ilmuwan Perancis Charles – Émile Reynaud, merupakan versi lebih canggih dari zoetrope tersebut. Ini digunakan mekanisme dasar yang sama strip gambar ditempatkan pada bagian dalam silinder berputar, tapi bukannya melihat melalui celah, itu dilihat dalam serangkaian kecil, cermin stasioner di sekitar bagian dalam silinder, sehingga animasi akan tinggal di tempat, dan memberikan gambar lebih jelas dan kualitas yang lebih baik. Reynaud juga mengembangkan versi yang lebih besar dari praxinoscope yang dapat diproyeksikan ke sebuah layar, yang disebut Optique Théâtre
Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

1. Pra Produksi
Adalah tahapan sebelum produksi. Disini semua hal yang berkaitan dengan proses pembuatan karya animasi disiapkan. seperti membuat team, membuat cerita, membuat naskah, membuat storyboard, exposure sheet, membuat animatic, merekam suara, membuat desain tokoh, merancang warna mood, dan seterusnya  

2. Produksi
a. Keyframe. Bertugas membuat gambar atau gerakan kunci
b. Inbetween. bertugas meneruskan gambar dan gerakan yang sudah dibuat oleh keyframer.
c. Pencil test. gambar yang masih kasar dan belum sempurna tadi akan dilihat dulu hasilnya, dengan cara di scan dan kemudian di atur dengan software lalu ditayangkan/preview.
d. Cleanup. membersihkan garis gambar sehingga rapi dan enak dilihat.
e. Scan. memindai gambar kedalam komputer
f. Color. mewarnai gambar dengan menggunakan software
g. Finishing. memperbaiki timing animasi dan penyempurnaan. Misalnya menambahkan efek gambar, dll
h. Render. Project yang sudah selesai lantas di simpan dalam bentuk file movie 

3. Pasca produksi
Adalah bagian terakhir dari rangkaian proses pembuatan karya animasi. Disini karya animasi tadi akan dipoles dan diedit sehingga menjadi sebuah karya utuh yang enak dilihat.


Sumber : Buku K13 Teknik Animasi 2D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Prinsip Animasi

Storyboard